Betapa pedih derita demokrasi
dikurung di jerejak kezaliman
yang hilang moral dan adat
yang hilang halal dan haram
yang melanggar segala segala etika
yang melanggar segala institusi
demokrasi dibelasah demi kuasa
mengelupur perit sakitnya;
dihunus belati tamak haloba
dicincang pedang keangkuhan
diganyang tangan-tangan nepotisme
tersungkur ditendang kaki-kaki kronisme
Dengar sepatu hipokrisme
mereka menginjak permaidani istana
berselindung di sebalik balairong seri
melepaskan panah dari busar gila kuasa
yang menerjah dada demokrasi
menembusi hatinya
akhirnya demokrasi menyembah bumi
berpesta soraklah sang pembodek
apabila matinya demokrasi tanpa nisan
hanya rohnya ada didada pejuang
mungkinkah ia hidup kembali
membela generasi selepas kita
Alang Perak 09
No comments:
Post a Comment